Hai guyss...jadi ini aku share makalh tentang bisnis kelinci potong dan hias di Indonesia. Makalah ini adalah makalah yang dulu aku dan teman-teman ku kerjakan pada saat kuliah di Fakultas Peternakan. Jadi, semoga bermanfaat buat kalian ya... ^^
PROSPEK BISNIS KELINCI POTONG DAN HIAS DI INDONESIA
Kelompok 3 / D
Niswatin Khasanah
Ollivia Febry F. M
Dyah Mukti Anggrahini
|
:
:
:
|
1050501001110
105050100111039
105050100111042
|
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Indonesia ternak
kelinci mempunyai kemampuan kompetitif untuk bersaing dengan sumber daging lain
dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia ( kebutuhan gizi) dan merupakan
alternatif penyedia daging yang perlu dipertimbangkan dimasa datang, daging
kelinci merupakan salah satu daging yang berkualitas baik dan layak dikonsumsi
oleh berbagai kelas lapisan masyarakat. Bahkan dibandingkan dengan kondidi
daging ayam dilihat dari segi aroma, warna daging dan dalam berbagai bentuk masakan
tidak ditemukan perbedaan yang nyata (Diwyanto et al. 1995)
Dicermati dari pengalaman
terdahulu, pada tahun 80 an, ternak kelinci telah dikenalkan dan dikembangkan
dimasyarakat secara luas dengan berbagai bentuk promosi, bahkan promosi
pengembangannya dimotori secara langsung oleh Kepala Negara. Berbagai program
aksi dalam rangka pemberdayaan pengembangan kelinci telah digulirkan
dimasyarakat guna menambah pilihan pemanfaatan daging sebagai sumber gizi.
Namun sangat disayangkan perkembangannya kurang menggembirakan dan terus
menurun popularitasnya, bahkan hingga saat ini sentra –sentra produksi kelinci
hanya terdapat di daerah-daerah pariwisata, misalnya di Lembang (Jawa Barat),
Bedugul (Bali), Kaliurang (Yogyakarta), tentunya denganwilayah penyebaran yang
terbatas permintaan daging kelinci akan menjadi terbatas pula. Kendala lain
yang terdeteksi adalah adanya pengaruh kejiwaan ”tidak tega” apabila manusia
hendak memakan daging kelinci (Sartika, 1998).
Teknik budidaya maupun
pengolahan hasil ternak kelinci telah banyak dipelajari oleh para ahli, bahkan
banyak pula peternak yang telah mengadopsinya. Dengan demikian saat ini dimana
krisis ekonomi terus berlangsung dan adanya issue penyakit ”flu burung” yang
menyerang ternak unggas, maka usaha kelinci merupakan kesempatan yang baik
untuk memulai menggiatkan kembali usaha Lokakarya
Nasional Potensi dan Peluang Pengembangan Usaha Kelinci 140 pengembangannya dimasyarakat.
Harapannya adalah masyarakat dapat memperoleh pendapatan dan sekaligus untuk
pemenuhan gizinya.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Ada berapa jenis kelinci?
2.
Bagaimana perawatan masing-masing kelinci tersebut dari awal sampai
panen?
3.
Bagaimana analisa usaha masing-masing kelinci tersebut?
4.
Bagaimana prospek masing-masing kelinci tersebut?
1.3 Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui jenis kelinci
2.
Untuk mengetahui cara merawat kelinci dari awal pemeliharaan sampai
panen
3.
Untuk dapat menganalisa usaha ternak kelinci
4.
Untuk mengetahui prospek ternak kelinci
1.4 Manfaat penulisan
Adapun
manfaat penulisan dalam makalah ini secara umum untuk membantu mahasiswa
mengetahui dan mempelajari tentang kelinci. Sedangkan manfaat secara khusus
adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Agribisnis Aneka Ternak.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Jenis
Kelinci
Ada dua jenis kelinci yakni pedaging
dan hias. Dan setiap jenis mempunyai masing-masing species yang berbeda-beda
dan potensi yang berbeda pula. (Anonymous,2011)
2.2
Perawatan
Kelinci
Perawatan kelinci meliputi
kandang, perkawinan,pakan,hama dan penyakit yang membutuhkan perawatan khusus. Kandang merupakan salah satu hal penting yang harus
diperhatikan, karena kandang yang baik dan sehat juga berpengaruh terhadap
kesehatan dan kelangsungan hidup kelinci. Perkandangan kelinci harus dibuat
senyaman mungkin dengan memenuhi tata laksana perkandangan, karena kandang
merupakan tempat untuk tinggal, aktivitas, reproduksi dan produksi bagi ternak
kelinci.(Sutisna,Asep.2010)
Kelinci
dikawinkan biasanya pada pagi atau sore hari. Raharjo (2003) bahwa waktu kawin
jangan siang, tetapi pagi atau sore hari. Mungkin hal ini benar adanya karena
jika kawin pada suhu lebih 30 oC fertilitas dari semen kelinci akan
menurun yang akan menyebabkan pertumbuhan janin kelinci menjadi kurang baik.
Hama pada kelinci umumnya merupakan predator
dari kelinci seperti anjing. Pada umumnya pencegahan dan pengendalianhama dan
penyakit dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan kandang, pemberian
pakan yang sesuai dan memenuhi gizi dan penyingkiran sesegera mungkin ternak
yang sakit.( Burhan, Andreana.2000)
2.3
Analisa Usaha kelinci
Analisa
usaha kelinci dapat menggunakan parameter keberhasilan banyaknya daging atau
bulu yang terjual. Dimana ada analisa kekuatan,kelemahan dan peluang (Faiz,
Manshur.2009)
2.4
Prospek usaha kelinci
Manfaat dari beternak kelinci tersebut
memiliki peluang usaha yang cukup potensial baik usaha pokok maupun sampingan.
Apalagi tingkat konsumsi daging keinci yang mulai meningkat menambah kebutuhan
akan daging kelinci juga meningkat.(Fuad,Anwar.2010)
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Jenis-jenis kelinci
Ada dua jenis kelinci yaitu pedaging dan hias
Ras dari kelinci pedaging yaitu
·
New
Zealand White
Sesuai dengan namanya, jenis kelinci ini berasal dari New
Zaeland dan berkembang di Amerika Serikat dan Australia. Di negeri kanguru new zaeland white menjadi
buruan karena populasinya yang sangat besar sehingga dianggap sebagai hama. Kelinci
ini putih mulus tanpa pigmen alias albino. Mata merah dan telinga tegak. Bulu
halus, tidak tebal (standar). Karena cepat tumbuh besar maka jenis kelinci ini
dapat dijadikan kelinci pedaging pula. Berat dewasa 4,5-5 kg. Anaknya dapat
mencapai 10-12 ekor.
·
English Spot
Kelinci ini dikenal sebagai English
rabbit. Kelinci ini merupakan silangan
flamish giant, English lop, Patagonian, angora, dutch, silver dan Himalayan.
Warna dasarnya adalah pure white (putih bersih) dan ber-spot. Variasi lainnya yaitu
hitam, coklat, dan free color. Spotnya terdapat diseluruh badan dan di hidung
ada spot besar.
·
Flemish Giant
Badannya panjang, Kepala panjang Telingan
panjang dan tegak Kaki yang besar dan panjang Warna tubuh satu
warna(hitam,abu-abu,putih,coklat muda),Bobot dewasa sampai 6,3 kg.
Ciri-ciri
kelinci pedaging yang baik
-
Tulangnya sedikit
-
Dagingnya tebal
-
Sehat
-
Bobot badan besar
Sama
halnya kelinci hias, kelinci potong atau pedaging yang sehat juga sama.
Badannya tumbuh gemuk, padat berisi atau tidak kurus. Tentunya kelinci potong
yang sehat akan berkembang secara baik guna memproduksi daging untuk konsumen.
Data diatas masih kurang, oleh karena itu bisa dilengkapi dengan pendapat
Prasetya (2008), banyak faktor yang berpengaruh terhadap penghasil daging yaitu
bangsa, bobot lahir, bobot sapih, umur potong dan kualitas serta kuantitas
pakan yang diberikan. Pemberian pakan pada kelinci tipe pedaging harus
diberikan secara ad libitum, dengan kualitas pakan yang diberikan mengandung
protein tinggi (16 %) dan Energi Metabolis (2500 Kkal), dengan umur potong 2
bulan dengan berat badan mencapai 2 kg, Untuk produk daging yang dihasilkan ada
2 istilah yang digunakan pada kelinci, yaitu Fryer dan Roaster. Bila daging
yang dihasilkan berasal dari kelinci yang dipotong umur 8 – 10 bulan dengan
berat badan 2 kg, maka daging yang dihasilkan disebut Fryer, sedangkan bila
daging yang dihasilkan berasal dari kelinci yang dipotong unr lebih dari 10
bulam disebut Roaster.
1. Melakukan identifikasi ternak calon bibit
betina
Ciri-ciri kelinci calon induk yang baik :
-
Bulu halus, sebagai penghangat
anakan waktu melahirkan
-
Puting panjang, untuk menyusui anaknya
-
Postur tubuh besar dan panjang, menghasilkan keturunan yang baik
-
Lambung lemas, agar bisa menampung banyak anak
-
Sehat, bebas dari penyakit
Dari data diatas
dapat dilengkapi dengan pendapat Prasetya (2008), bahwa kriteria berikut bisa
dijadikan pedoman untuk memilih bibit kelinci :
• Induk diketahui
tetuanya atau dengan kata lain calon induk mempunyai catatan produksi (jumlah
anak perkelahiran, daya tumbuh, dll) dan catatan reproduksi (servis per
conception, fertilitas, keadaan alat reproduksi dll)
• Induk mempunyai
putting susu lebih dari 8 buah
• Tingkah laku tidak
nervous dan mempunyai cukup bulu untuk membuat sarang
•
Kondisi fisik yang normal seperti badan sehat, mata bersinar, bulu yang bersih
dan tidak kusut, telinga tegak tidak pepleh, dan lain sebagainya.
Menurut
Kartadisastra (1992), Peternak harus menentukan tujuan, sebelum menjalankan
usaha peternakannya. Peternak harus melakukan pemilihan dan menentukan
sendiri jenis kelinci yang akan diternakkan. Pemilihan bibit dan calon induk
apabila peternakan bertujuan untuk daging, dipilih jenis kelinci yang berbobot
badan dan tinggi dengan perdagingan yang baik, sedangkan untuk tujuan bulu
jelas memilih bibit-bibit yang punya potensi genetik pertumbuhan bulu yang
baik. Secara spesifik untuk keduanya harus punya sifat fertilitas tinggi, tidak
mudah nervous, tidak cacat, mata bersih dan terawat, bulu tidak kusam.
3.2
Perawatan kelinci pedaging
3.2.1
Kandang
Penyiapan Sarana dan Perlengkapan
Fungsi kandang sebagai tempat
berkembangbiak dengan suhu ideal 21° C, sirkulasi udara lancar, lama
pencahayaan ideal 12 jam dan melindungi ternak dari predator. Menurut kegunaan,
kandang kelinci dibedakan menjadi kandang induk. Untuk induk/kelinci dewasa atau
induk dan anak-anaknya, kandang jantan, khusus untuk pejantan dengan ukuran
lebih besar dan Kandang anak lepas sapih. Untuk menghindari perkawinan awal
kelompok dilakukan pemisahan antara jantan dan betina. Kandang berukuran
200x70x70 cm tinggi alas 50 cm cukup untuk 12 ekor betina/10 ekor jantan
kelinci pedaging
Kandang
Bateray 2 Tingkat untuk kelinci pedaging
Kandang
individu untuk kelinci yang sakit atau untuk kelinci pedaging
Kandang merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan, karena
kandang yang baik dan sehat juga berpengaruh terhadap kesehatan dan
kelangsungan hidup kelinci. Perkandangan kelinci harus dibuat senyaman mungkin
dengan memenuhi tata laksana perkandangan, karena kandang merupakan tempat
untuk tinggal, aktivitas, reproduksi dan produksi bagi ternak kelinci.
Kandang bateray 2 tingkat merupakan kandang yang
baru yang akan digunakan sebagai kandang produksi. Kandang baru ini dinilai
lebih baik karena ukurannya yang lebih luas, lebih bersih dan dalam perawatannya
lebih mudah bagi peternak serta banyak kelebihannya lagi. Selain diliahat dari
kemudahan perawatannya, kandang tersebut juga efisien tempat karena
kapasitasnya yang optimal sebagai tempat hidup kelinci daging atau kelinci hias
yang sedang bunting.
Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
perkadangan sendiri, diantaranya yaitu;
a. Minimal
ukuran kandang 4x ukuran besar kelinci agar kelembaban dan kenyamanan kelinci
teratur.
b. Alas
kandang yang kuat dan tidak mudah kotor agar tetap tahan untuk penggunaan
jangka panjang serta mencegah timbulnya penyakit.
c. Jarak
tinggi antara alas kandang dengan tanah diusahakan minimal 40 cm agar jauh dari
kotoran.
d. Dinding
kandang dibuat sedemikian rupa sehingga udara mudah untuk keluar masuk begitu
juga sinar matahari pagi yang kaya vit D.
Pakan yang baik
Pakan utama untuk kelinci hias dan
pedaging adalah Rumput, Sayuran dan Bijian.Rumput timothy adalah pakan terbaik
kelinci. Timothy adalah sejenis rumput lapangan yang pada bagian atasnya
terdapat “ekor kucing”. Kadar serat rumput timothy cukup baik sehingga tidak
menimbulkan masalah pencernakan. Rumput jenis lain, termasuk jerami juga bisa,
namun harus dalam kondisi layu, terutama pada musim hujan rumput harus dijemur
hingga kering.
Takaran rumput
perhari, sebesar badan kelinci. Diberikan pada sore hari. Sayuran sangat
perlu buat kelinci untuk mempermudah pencernakan dan mengurangi kadar serat
berlebihan. Berikan 3-7 lembar perhari sayuran layu pada siang hari sebagai
makanan siang. Sayuran yang baik adalah sosin/ceisim (sayuran untuk mie ayam)
dan wortel. Sedangkan kangkung dan kubis usahakan tidak diberikan karena kadar
airnya berlebihan dan mengakibatkan air kencing bau pesing .
Bijian, jagung
muda, ketela pohon atau ubi jalar bisa diberikan pada malam hari di atas jam 10
malam, atau bisa juga diberikan pada pagi siang hari. Pelet kelinci dengan
kadar serat standar sangat baik sebagai makanan pagi karena mengandung bijian
dan serat. Jika tidak bisa mendapatkan pelet kelinci maka bisa menggunakan
pellet unggas dengan syarat hati-hati.
Pellet unggas
memiliki komponen non-serat karena terbuat dari jagung dan remukan ikan/tulang.
Karena itu dalam sehari tidak cukup hanya diberi pellet unggas, melainkan harus
ada unsur serat dari rumput. Hati-hati menggunakan pellet unggas. Pellet
kadaluwarsa bisa mengakibatkan diare. Sekiranya pellet unggas tidak cocok
segera tarik dan ganti dengan jenis lain. Jangan asal membeli pellet murah
daripada kelinci mati. Seandainya pellet sulit, bisa diganti dengan
bekatul/dedak. Pakan ini bisa dicampur dengan air, namun jangan sampai
membusuk. Usahakan dalam waktu kurang dari tiga jam habis dan bersihkan. Di atas tiga jam bisa mengakibatkan
kelinci diare.
Buah-buahan adalah pakan yang
diperbolehkan namun hanya sedikit karena dalam buah terdapat kadar gula yang
bisa mengakibatkan metabolisme perut kelinci tidak beres. Satu ekor
kelinci tidak boleh lebih memakan lebih dari 1 kulit pisang dalam sehari.
Minuman. Orang
bilang kelinci tidak butuh minum karena kadar air dalam rumput mencapai 70%.
Semua makhluk hidup tidak sekadar butuh air, tapi juga butuh minum. Air minum tetap wajib diberikan untuk
menggerus pencernaan dan menghindari dehidrasi. Kebutuhan tiap hari cukup
setengah gelas. Jauhkan air minum dari kotoran. Usahakan memakai botol khusus
supaya tidak perlu mengganti setiap hari. Kelinci yang jarang minum akan stres
dan pertumbuhannya tidak baik serta gampang mati ketika terserang penyakit
Reproduksi
1. Managemen
perkawinan pertama kelinci
-
Umur pertama induk
dikawinkan : 6-7 bulan
-
Bobot badan : ˃ 4 kg untuk kelinci pedaging
-
Umur pertama pejantan
hias dan pedaging pemacek : 9 bulan
-
Bobot badan : 5 kg untuk kelinci pedaging
-
indukan kelinci
pedaging kecil hingga jenis besar dikawinkan dalam kisaran umur 5-7 bulan.
Sedangkan pada pejantan kelinci pedaging adalah berkisar dari 8-9 bulan.
Imbangan
sex ratio kelinci pedaging adalah 1:10. Artinya dari 1 pejantan mampu mengawini
10 ekor betina. Sesuai dengan pendapat Prasetya (2008) bahwa Aspek reproduksi
memegang peranan penting dalam rangka pertambahan jumlah populasi. Ternak
kelinci termasuk dalah satu jenis ternak prolific artinya mampu beranak banyak
per kelahiran. Ada beberapa kiat agar ternak kelinci mempunyai catatan
reproduksi yang baik:
Ada beberapa kiat agar ternak
kelinci mempunyai catatan reproduksi yang baik:
·
Umur pertama kali
dikawinkan berkisar antara 5-6 bulan.
·
Memilih waktu kawin
pagi hari atau sore hari.
·
Imbangan sex ratio
adalah 1:10, artinya seekor pejantan melayani 10 ekor induk.
·
Perkawinan kembali
setelah beranak. Apabila yang diharapkan dari ternak kelinci adalah bakalan
maka induk bisa dikawinkan 7-10 hari setelah beranak. Tapi apabila yang
diinginkan nantinya adalah sebagai ternak pengganti (stock replacement) maka
sebaiknya induk dikawinkan kembali 40-45 hari setelah beranak atau setelah
anak-anak lepas sapih.
2. Cara
mengawinkan kelinci pedaging
Cara perkawinan kelinci dengan
membawa kelinci induk betina menuju kandang pejantan. Memegang kelinci juga ada
cara tersendiri yaitu dengan cara memegang kepala bagian atas dengan salah satu
tangan dan tangan yang lain memegang bagian kaki belakang. Hal ini bertujuan
agar kelinci tidak merasa terganggu ketika kita membawa kelinci betina menuju
ke kandang pejantan. Jika merasa terganggu, kelinci betina akan memberontak
dengan cara menyepakkan kaki belakang untuk melepaskan diri. Tentunya hal ini
akan membuat kelinci menjadi stres. Hal ini dibenarkan oleh pendapat Raharjo
(2008), bahwa perkembangbiakan jantan dan betina jangan di satukan/ dicampur
karena akan diinjak-injak dan terkadang terjadi kanibalisme. Kelinci dikawinkan
dengan cara betina dibawa ke kandang jantan jangan dibalik karena akan
berkelahi.
Kelinci dikawinkan biasanya pada
pagi atau sore hari yang sependapat dengan Raharjo (2003) bahwa waktu kawin
jangan siang, tetapi pagi atau sore hari. Mungkin hal ini benar adanya karena
jika kawin pada suhu lebih 30oC fertilitas dari semen kelinci akan
menurun yang akan menyebabkan pertumbuhan janin kelinci menjadi kurang baik.
Sebelum hal-hal diatas dilakukan,
tentunya harus dilihat terlebih dahulu mana kelinci yang siap kawin. Cara
merangsang kelinci betina yaitu dengan cara memegang vagina dari indukan
betina, baru setelah itu dimasukkan ke kandang pejantan. Ditambahkan oleh
Raharjo (2003), bahwasanya ciri betina birahi yaitu ribut, mengeluarkan suara,
pukul-pukul dinding dengan kakinya, bila pegang pungungnya bagian pantat
nungging, kelinci betina sering gesek-gesek lehernya kedinding/pagar. Bila
tanda-tanda ini kelihatan langsung kawinkan.
Tanda kelinci sudah kawin atau
semen dari pejantan masuk kedalam ovari betina adalah setelah menaiki tubuh
betina, pejantan menggulingkan badan kesamping dengan suara khas. Hal ini
sesuai dengan pendapat Raharjo (2003), bahwasanya ciri sudah kawin, pejantan
akan jatuh disamping betina.
3. Managemen
kebuntingan kelinci
-
Pemberian pakan
tambahan perlu dilakukan
-
Jumlah tambahan pakan
yang sebelumnya 1 ons menjadi 1,5 ons
Menurut Prasetya (2008), bahwa kelinci bunting
memerlukan perawatan yang baik, untuk perkembangan anak yang dikandungnya agar
dapat lahir sehat dan selamat. Kualitas pakan yang baik serta jumlah pakan
ditambah dari takaran pemberian biasanya, baik konsentrat maupun hijauan. Perlu
diperhatikan jangan sampai kelinci menjadi kegemukan, karena dapat
mengakibatkan kesukaran daiam melahirkan dan tidak baik bagi perkembangan
janinnya. Dalam mengubah kualitas / kuantitas pakan yang diberikan perlu
diingat cara penggantiannya, karena jika dengan tiba-tiba mengganti ransum
ternak akan mengalami stress.
Penggantian ransum tersebut harus mengikuti
syarat-syarat sebagai berikut:
1.
75 % ransum lama + 25 % ransum baru.
2.
100 % ransum baru sampai anak dilahirkan dan menyusui.
Pemberian pakan 4-5 ons dalam bentuk pellet, dari
mulai melahirkan sampai kebuntingan. Lama bunting 31 – 32 hari, tapi ada
kalanya 29 hari atau sampai 33 hari.
Metode pemeriksaan kebuntingan yaitu dapat dilihat
dari kelamin betina yang berminyak dan dengan palpasi atau perabaan bagi
peternak yang sudah berpengalaman.
Hal ini sesuai penapat dari Prasetya (2008) bahwa
penentuan kebuntingan dilakukan dengan dua cara, yaitu :
1. Palpasi (perabaan), harus oleh orang
yang sudah berpengalaman.
2. Kelinci betina tidak mau dinaiki oleh
pejantan.
Waktu pemeriksaan kebuntingan yaitu jarak 1 minggu
setelah dikawinkan
Persiapan menjelang kelinci melahirkan yaitu jarak 5
hari sebelum melahirkan disiapkan kotak dan rumput kering sebagai perangsang
kelahiran
Managemen setelah
melahirkan
-
Metode penyusuan dengan
cara membiarkan anak-anak kelinci menyusu pada induknya
Hal ini dilakukan apabila induk kelinci mau dan
mampu untuk menyusui anak-anaknya. Apabila induk tidak mau menyusui, maka bisa
dititipkan pada induk lain yang sedang menyusui. Caranya dengan mengoleskan
minyak kayu putih pada semua anakan yang sedang disusui serta anakan yang akan
dititipkan agar indukan tidak dapat membedakan satu sama lain.
-
Lama penyusuan biasanya
sekitar ± 2 menit selama waktu 1,5 bulan
Hal ini penting untuk diperhatikan
karena jika anakan masih kekurangan susu, sedangkan induk sudah tidak mau
menyusui maka peternak bisa memberikan susu tambahan pada anakan kelinci sesuai
waktu kapan induk menyusui dalam sehari.
-
Perkawinan setelah
melahirkan biasanya setelah habis masa laktasi atau 1,5 bulan.
Hal diatas perlu dilakukan agar
kondisi kelinci pulih dan siap berproduksi lagi setelah melahirkan dan menyusui
anaknya. Mungkin waktu mengawinkan kelinci lagi menurut peternak diatas adalah
tepat karena jarak dari masa laktasi cukup lama. Ini berlainan dengan pendapat
Prasetya (2008) bahwa kelinci hias dan pedaging biasanya dikawinkan lagi
setelah 28-35 hari sejak melahirkan.
Analisa
Usaha Kelinci potong
1.
Biaya Produksi
a. Kandang dan perlengkapan Rp.
1.000.000.-
b. Bibit induk kelinci potong 20 ekor @ Rp. 25.000. Rp. 500.000.-
c. Pejantan 3 ekor @ Rp. 20.000.- Rp. 60.000.-
d. Pakan
- Sayur + rumput Rp.
1.000.000.-
- Konsetrat (pakan tambahan) Rp.
2.000.000.-
e. Obat Rp. 300.000.-
f. Tenaga kerja 2 x 12 x Rp. 150.000.- Rp.
3.600.000.-
Jumlah biaya produksi Rp.
9.160.000.-
2. Pendapatan
Kelahiran hidup/induk/tahun = 31 ekor
Penjualan:
a. Daging per kg 25.000x30x15 Rp. 11.250.000.-
b. Feses/kotoran Rp. 60.000.-
c. Bulu Rp.
750.000.-+
Jumlah pendapatan Rp. 12.060.000.-
3. Keuntungan Rp. 2.900.000.-
4. Parameter kelayakan usaha : – B/C ratio = 2.36
Prakiraan modal dan laba
dari ternak bibit kelinci hias
Jenis Induk
|
Harga Beli Induk umur 5-6 bulan
|
Harga Jual daging umur 6 bulan
|
Rata-rata kelahiran
|
English Spot
|
Rp 25.000*
|
Rp
25.000/kg
|
10 kg x Rp 25.000=250.000
|
New Zealand White
|
Rp 20.000*
|
Rp
15.000/kg
|
15 kg x Rp 15.000= 225.000
|
Catatan:
- Harga beli induk impor ini sangat relatif. Biasanya
kelinci jenis mini mahal harganya. tetapi biaya paket agak murah karena
bobotnya ringan. Sementara kelinci jenis besar biasanya agak murah
harganya tetapi ongkos timbangan paket lebih mahal.
- Harga jual tergatung harga pasaran daging kelinci yang
ada. Jika banyak yang meminta maka harga akan turun dan sebaliknya
Gambaran
Peluang Agribisnis
Gerakan
peningkatan gizi yang dicanangkan pemerintah terutama yang berasal dari protein
hewani sampai saat ini masih belum terpenuhi. Kebutuhan daging kita masih
banyak dipenuhi dari impor. Kelinci yang punya keunggulan dalam cepatnya
berkembang, mutu daging yang tinggi, pemeliharaan mudah dan rendahnya biaya
produksi menjadikan ternak ini sangat potensial untuk dikembangkan. Apalagi
didukung dengan permintaan pasar dan harga daging
Jenis kelinci hias
·
Lop Holland
Kelinci lop Holland mempunyai
telinga panjang dan jatuh. Hidung pesek. Sedangkan French lop mempunyai telinga
super panjang hingga menyentuh tanah, namun jenis ini cukup sulit hidup di Indonesia. Panjang tubuhnya 12-23cm. Variasi warnanya
putih atau abu-abu. Mata merah atau coklat
.
·
Tan
Kelinci jenis ini lahir di Inggris, ditemukan tahun 1880 di
Culland Hall dekat Braillsford (Derbyshire), masih liar dan penakut. Setelah
dikembangbiakkan lahirlah kelinci dengan warna perpaduan hitam dan coklat tua,
biru dan putih kebiruan (lilac). Kelinci jenis ini sangat gagah dan menarik.
·
Holland Dwarf
Kelinci jenis ini sama dengan Nederland Dwarf asli Belanda.
Ditemukan Mei 1940 yang kemudian dikembangkan oleh J.Meijerig dan C.W.Calcar.
Tubuhnya mungil dan termasuk small size dan beratnya hanya 0,9 kg dengan leher
pendek sehingga dijuluki lost neck rabbit, ukuran telinganya kecil.
·
Harlequin
Kelinci ini disebut Harleyquin bila ada aneka warna dalam
satu individu dengan corak beraturan membentuk garis lurus, misalnya coklat,
hitam, coklat tua. Di Jerman pada 1940 adabreed berwarna blue marten. Usai Perang Dunia II ditemukan silver marten
warnanya putih dan coklat.
·
Nederland
Kelinci jenis ini memiliki
tubuh yang mungil. Berat badannya tidak sampai 1 kg. Kelinci ini berasal dari
Belanda. Bulunya tidak tebal dan warnyanya bermacam-macam karena kelinci ini
banyak disilangkan.
·
Mini Nederland Himalayan
Kelinci jenis ini termasuk ras kecil. Beratnya hanya sekitar
1 kg. Kelinci jenis ini sebenarnya merupakan resesif yang muncul dari silangan
dutch. Disebut Himalayan karena ada warna hitam di ujung telinga serta warna
gelap pada ujung kaki dan hidung. Anak yang lahir kurang lebih 5 ekor.
·
Drawft Hotot
Kelinci jenis ini secara fisik hamper sama dengan mini
Nederland Himalayan. Namun lingkaran hitam dimatanya yang mirip celak membuat
kelinci ini terlihat cantik dan unik. Telinga tidak begitu panjang dan tegak.
Diantara kelini hias lainnya, sementara ini kelinci hotot termasuk yang paling
mahal.
·
Rex Carpet
Kelinci jenis rex carpet terkenal di Amerika serikat tahun
1980-an. Kelinci jenis rex berpotensi untuk diambil daging dan bulunya (fur).
Warnanya pun bervariasi, antara lain biru (blue rex), hitam (black rex),
bertotol (dalmatian rex). Kelinci putih (white rex) paling digemari. Bulunya
lembut seperti beludru dan tebal.
Ciri-ciri
kelinci hias yang baik
-
Bulu tebal
-
Menarik
-
Sehat
Kelinci hias yang baik bila bertubuh panjang
membutuhkan tipe kepala yang panjang pula. Kelinci hias berbadan besar dan
lebar membutuhkan kepala yang besar juga dan begitu pula jenis kelinci hias
bertubuh kecil yang baik adalah yang memiliki jenis kepala kecil juga.
Badan
sehat
Kelinci hias yang sehat adalah kelinci yang bebas
dari penyakit. Dapat dilihat dari keadaan fisiknya yang prima dan lincah. Badan
kelinci hias bersih dan selalu aktif. Hal ini dibenarkan dan dilengkapi oleh
pendapat Prasetya (2008), bahwa kelinci hias yang sehat juga biasanya bermata
bulat bercahaya, selaput matanya bersih, mempunyai pandangan yang cerah dan
jernih. Bila pandangan matanya layu dan kurang jernih, itu menandakan kelinci
hias tersebut sedang sakit atau kurang baik kondisi fisiknya. Lihat juga bagian
hidung, moncong dan mulutnya apakah dalam keadaan bersih. Kelinci hias yang
hidungnya basah dan lembab kemungkinan terserang pilek. Selain bentukan kepala
dan wajah bibit kelinci yang baik juga haruslah berkaki normal. Cirinya kuat,
kokoh dan berkuku pendek. Lebih baik bila kakinya tidak bengkok atau cacat.
Kaki yang cacat berbentuk seperi huruf O atau X, sedangkan kaki yang baik
cirinya lurus dan sempurna.
Ciri
lainnya adalah berbadan bulat, berdada lebar, padat dan singset. Kondisi
seperti ini menunjukkan keadaan fisik yang prima dan bertenaga kuat. Bentuk
badan yang kuat juga mencerminkan jumlah daging yang banyak. Sedangkan tambahan
referensi lain tentang kelinci hias yang sehat adalah biasanya berkulit licin
dan tidak berasa benjol-benjol bila diraba. Berbulu bersih, licin, halus,
mengkilat dan rata. Berdubur bersih, kering dan tidak terdapat tanda-tanda
kotoran bekas mencret. Juga lihat ekornya. Bila terlihat ekornya kecil, tumbuh
lurus ke atas dan tampak menempel ke punggung serta bentuknya tidak miring atau
rebah ke samping/terpuntir berarti memang benar kelinci hias itu bagus adanya.
Dan sebaliknya bila ekor tidak lurus ke atas berarti kelinci tersebut cacat
3.2 Perawatan
kelinci hias
3.2.1 Kandang
Penyiapan
Sarana dan Perlengkapan
Fungsi
kandang sebagai tempat berkembangbiak dengan suhu ideal 21° C, sirkulasi udara
lancar, lama pencahayaan ideal 12 jam dan melindungi ternak dari predator.
Menurut kegunaan, kandang kelinci dibedakan menjadi kandang induk. Untuk
induk/kelinci dewasa atau induk dan anak-anaknya, kandang jantan, khusus untuk
pejantan dengan ukuran lebih besar dan Kandang anak lepas sapih. Untuk
menghindari perkawinan awal kelompok dilakukan pemisahan antara jantan dan
betina.. Kandang (kotak) ukuran 50x30x45
cm untuk kelinci hias.
Bahan-bahan
kandang
Bahan-bahan kandang yang digunakan pada kandang
kelinci hias maupun pedaging diantaranya yaitu:
1. Kayu
balok kecil (kayu reng)
2. Bambu
3. Asbes
4. Pipa
PVC atau Palaron
5. Kawat
ram
Macam-macam model kandang dan
sketsanya
Kandang Bateray
Tiga Tingkat untuk kelinci hias
Kandang merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan, karena
kandang yang baik dan sehat juga berpengaruh terhadap kesehatan dan
kelangsungan hidup kelinci. Perkandangan kelinci harus dibuat senyaman mungkin
dengan memenuhi tata laksana perkandangan, karena kandang merupakan tempat
untuk tinggal, aktivitas, reproduksi dan produksi bagi ternak kelinci.
Pemilihan bahan kandang, memilih bahan-bahan yang
mudah didapatkan di sekitar lingkungan peternakan yang harganya relatif murah,
awet, dan aman bagi ternak kelinci. Bahan-bahan tersebut terdiri dari balok
kayu sebagai kerangkanya, kawat baja ram-raman sebagai dinding, alas yang
terbuat dari bahan bambu, asbes sebagai atapnya, serta beberapa pipa PVC aneka
ukuran yang digunakan untuk saluran pembuangan urin dan saluran air minum
kelinci. Pembuatan kandang yang terbuat dari beberapa bahan di atas di rancang sedemilian
rupa sehingga aman dan nyaman bagi kelinci serta tidak repot untuk proses
pembersihannya.
Bentuk kandang panggung atau bateray biasanya untuk
kelinci hias merupakan bangunan kandang yang dibentuk layaknya sangkar yang
bersusun dan berderet. Keunggulan kandang bateray ini antara lain daya
tampungnya tinggi dan lebih efisien. Namun juga memiliki kekurangan yaitu
tampak padat dan kurang bagus sebagai kandang pembibitan. Ukuran kandang untuk
kelinci ukuran sedang sampai besar disarankan memiliki panjang 90-150 cm, lebar
50-70 cm, dan tinggi 50-60 cm. Sedangkan untuk kelinci ukuran kecil digunakan
kandang dengan panjang 75-90 cm, lebar 50-60 cm, serta tinggi 50-60 cm.
(Sarwono, 1981)
Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
perkadangan sendiri, diantaranya yaitu;
e. Minimal
ukuran kandang 4x ukuran besar kelinci agar kelembaban dan kenyamanan kelinci
teratur.
f. Alas
kandang yang kuat dan tidak mudah kotor agar tetap tahan untuk penggunaan
jangka panjang serta mencegah timbulnya penyakit.
g. Jarak
tinggi antara alas kandang dengan tanah diusahakan minimal 40 cm agar jauh dari
kotoran.
h. Dinding
kandang dibuat sedemikian rupa sehingga udara mudah untuk keluar masuk begitu
juga sinar matahari pagi yang kaya vit D.
3.2.2
Pakan yang baik
Pakan utama untuk kelinci hias dan
pedaging adalah Rumput, Sayuran dan Bijian.Rumput timothy adalah pakan terbaik
kelinci. Timothy adalah sejenis rumput lapangan yang pada bagian atasnya
terdapat “ekor kucing”. Kadar serat rumput timothy cukup baik sehingga tidak
menimbulkan masalah pencernakan. Rumput jenis lain, termasuk jerami juga bisa,
namun harus dalam kondisi layu, terutama pada musim hujan rumput harus dijemur
hingga kering.
Takaran rumput
perhari, sebesar badan kelinci. Diberikan pada sore hari. Sayuran sangat
perlu buat kelinci untuk mempermudah pencernakan dan mengurangi kadar serat
berlebihan. Berikan 3-7 lembar perhari sayuran layu pada siang hari sebagai
makanan siang. Sayuran yang baik adalah sosin/ceisim (sayuran untuk mie ayam)
dan wortel. Sedangkan kangkung dan kubis usahakan tidak diberikan karena kadar
airnya berlebihan dan mengakibatkan air kencing bau pesing .
Bijian, jagung
muda, ketela pohon atau ubi jalar bisa diberikan pada malam hari di atas jam 10
malam, atau bisa juga diberikan pada pagi siang hari. Pelet kelinci dengan
kadar serat standar sangat baik sebagai makanan pagi karena mengandung bijian
dan serat. Jika tidak bisa mendapatkan pelet kelinci maka bisa menggunakan
pellet unggas dengan syarat hati-hati.
Pellet unggas
memiliki komponen non-serat karena terbuat dari jagung dan remukan ikan/tulang.
Karena itu dalam sehari tidak cukup hanya diberi pellet unggas, melainkan harus
ada unsur serat dari rumput. Hati-hati menggunakan pellet unggas. Pellet
kadaluwarsa bisa mengakibatkan diare. Sekiranya pellet unggas tidak cocok
segera tarik dan ganti dengan jenis lain. Jangan asal membeli pellet murah
daripada kelinci mati. Seandainya pellet sulit, bisa diganti dengan
bekatul/dedak. Pakan ini bisa dicampur dengan air, namun jangan sampai
membusuk. Usahakan dalam waktu kurang dari tiga jam habis dan bersihkan. Di atas tiga jam bisa mengakibatkan
kelinci diare.
Buah-buahan adalah pakan yang
diperbolehkan namun hanya sedikit karena dalam buah terdapat kadar gula yang
bisa mengakibatkan metabolisme perut kelinci tidak beres. Satu ekor
kelinci tidak boleh lebih memakan lebih dari 1 kulit pisang dalam sehari.
Minum untuk
kelinci. Semua makhluk hidup tidak sekadar butuh air, tapi juga butuh minum. Air minum tetap wajib diberikan untuk
menggerus pencernaan dan menghindari dehidrasi. Kebutuhan tiap hari cukup
setengah gelas. Jauhkan air minum dari kotoran. Usahakan memakai botol khusus
supaya tidak perlu mengganti setiap hari. Kelinci yang jarang minum akan stres
dan pertumbuhannya tidak baik serta gampang mati ketika terserang penyakit
3.2.3
Reproduksi
Managemen perkawinan pertama kelinci
-
Umur pertama induk
dikawinkan : 6-7 bulan
-
Bobot badan : ± 2 kg untuk kelinci hias
-
Umur pertama pejantan
hias pemacek : 9 bulan
-
Bobot badan : 2 kg untuk kelinci hias
Hal-hal diatas hampir sesuai dengan pendapat
Prasetya (2008), bahwa Umur indukan pertama kali dikawinkan berkisar antara 5-6
bulan. Hal ini disebabkan oleh jenis dari masing-masing kelinci itu sendiri.
Jadi indukan kelinci hias kecil hingga jenis besar dikawinkan dalam kisaran
umur 5-7 bulan.
Menurut peternak, imbangan sex ratio kelinci adalah
1:10. Artinya dari 1 pejantan mampu mengawini 10 ekor betina. Sesuai dengan
pendapat Prasetya (2008) bahwa Aspek reproduksi memegang peranan penting dalam
rangka pertambahan jumlah populasi. Ternak kelinci termasuk dalah satu jenis
ternak prolific artinya mampu beranak banyak per kelahiran. Ada beberapa kiat
agar ternak kelinci mempunyai catatan reproduksi yang baik:
·
Umur pertama kali
dikawinkan berkisar antara 5-6 bulan.
·
Memilih waktu kawin
pagi hari atau sore hari.
·
Imbangan sex ratio
adalah 1:10, artinya seekor pejantan melayani 10 ekor induk.
·
Perkawinan kembali
setelah beranak. Apabila yang diharapkan dari ternak kelinci adalah bakalan
maka induk bisa dikawinkan 7-10 hari setelah beranak. Tapi apabila yang
diinginkan nantinya adalah sebagai ternak pengganti (stock replacement) maka
sebaiknya induk dikawinkan kembali 40-45 hari setelah beranak atau setelah
anak-anak lepas sapih.
Cara
mengawinkan kelinci hias
Cara perkawinan kelinci dengan
membawa kelinci induk betina menuju kandang pejantan. Memegang kelinci juga ada
cara tersendiri yaitu dengan cara memegang kepala bagian atas dengan salah satu
tangan dan tangan yang lain memegang bagian kaki belakang. Hal ini bertujuan
agar kelinci tidak merasa terganggu ketika kita membawa kelinci betina menuju
ke kandang pejantan. Jika merasa terganggu, kelinci betina akan memberontak
dengan cara menyepakkan kaki belakang untuk melepaskan diri. Tentunya hal ini
akan membuat kelinci menjadi stres. Hal ini dibenarkan oleh pendapat Raharjo
(2008), bahwa perkembangbiakan jantan dan betina jangan di satukan/ dicampur
karena akan diinjak-injak dan terkadang terjadi kanibalisme. Kelinci dikawinkan
dengan cara betina dibawa ke kandang jantan jangan dibalik karena akan
berkelahi.
Kelinci dikawinkan biasanya pada
pagi atau sore hari yang sependapat dengan Raharjo (2003) bahwa waktu kawin
jangan siang, tetapi pagi atau sore hari. Mungkin hal ini benar adanya karena
jika kawin pada suhu lebih 30oC fertilitas dari semen kelinci akan
menurun yang akan menyebabkan pertumbuhan janin kelinci menjadi kurang baik.
Sebelum hal-hal diatas dilakukan,
tentunya harus dilihat terlebih dahulu mana kelinci yang siap kawin. Cara
merangsang kelinci betina yaitu dengan cara memegang vagina dari indukan
betina, baru setelah itu dimasukkan ke kandang pejantan. Mungkin dari
penjelasan diatas dapat dilengkapi oleh pendapat Raharjo (2003), bahwasanya
ciri betina birahi yaitu ribut, mengeluarkan suara, pukul-pukul dinding dengan
kakinya, bila pegang pungungnya bagian pantat nungging, kelinci betina sering
gesek-gesek lehernya kedinding/pagar. Bila tanda-tanda ini kelihatan langsung
kawinkan.
Tanda kelinci sudah kawin atau
semen dari pejantan masuk kedalam ovari betina adalah setelah menaiki tubuh
betina, pejantan menggulingkan badan kesamping dengan suara khas. Hal ini
sesuai dengan pendapat Raharjo (2003), bahwasanya ciri sudah kawin, pejantan
akan jatuh disamping betina.
4
Managemen kebuntingan
kelinci
Pemberian pakan tambahan perlu dilakukan
Jumlah tambahan pakan yang sebelumnya 1 ons menjadi
1,5 ons
Memang pada saat terjadi
kebuntingan perlu penambahan pakan, akan tetapi jumlah yang diberikan oleh
peternak belum sesuai dengan studi literatur. Menurut Prasetya (2008), bahwa
kelinci bunting memerlukan perawatan yang baik, untuk perkembangan anak yang
dikandungnya agar dapat lahir sehat dan selamat. Kualitas pakan yang baik serta
Jumlah pakan ditambah dari takaran pemberian biasanya, baik konsentrat maupun
hijauan. Perlu diperhatikan jangan sampai kelinci menjadi kegemukan, karena
dapat mengakibatkan kesukaran daiam melahirkan dan tidak baik bagi perkembangan
janinnya. Dalam mengubah kualitas / kuantitas pakan yang diberikan perlu
diingat cara penggantiannya, karena jika dengan tiba-tiba mengganti ransum
ternak akan mengalami stress.
Penggantian ransum tersebut harus
mengikuti syarat-syarat sebagai berikut:
1.
75 % ransum lama + 25 % ransum baru.
2.
50 % ransum lama + 50 % ransum baru.
3.
25 % ransum lama + 75 % ransum baru.
4.
100 % ransum baru sampai anak dilahirkan dan menyusui.
Pemberian pakan 4-5 ons dalam bentuk pellet, dari
mulai melahirkan sampai kebuntingan. Lama bunting 31 – 32 hari, tapi ada
kalanya 29 hari atau sampai 33 hari.
Metode pemeriksaan kebuntingan yaitu dapat dilihat
dari kelamin betina yang berminyak dan dengan palpasi atau perabaan bagi
peternak yang sudah berpengalaman.
Hal ini sesuai penapat dari Prasetya (2008) bahwa
penentuan kebuntingan dilakukan dengan dua cara, yaitu :
1. Palpasi (perabaan), harus oleh orang
yang sudah berpengalaman.
2. Kelinci betina tidak mau dinaiki oleh
pejantan.
Waktu pemeriksaan kebuntingan yaitu jarak 1 minggu
setelah dikawinkan
Persiapan menjelang kelinci melahirkan yaitu jarak 5
hari sebelum melahirkan disiapkan kotak dan rumput kering sebagai perangsang
kelahiran. Sebagai tambahan, menurut Prasetya (2008) bahwa beberapa hal yang
perlu diperhatikan sejak anak kelinci lahir :
a. Memeriksa
kotak sarang, apakah terdapat anak kelinci yang mati atau tidak, dan memasukkan
anak kelinci yang keluar dari kotak sarang (bila ada yang mati cepat dibuang).
b. Menjaga
ketenangan lingkungan, biasanya jika induk ketakutan maka dapat memakan anaknya
dalam rangka usaha induk untuk menyelamatkan anaknya dari gangguan.
c. Menjaga kotak
sarang jangan sampai basah atau lembab.
d. Jumlah anak
yang dilahirkan berbeda, maka induk yang melahirkan anak yang lebih banyak
harus ditirikan kepada induk yang jumlah anaknya sedikit.
5
Managemen setelah
melahirkan
Metode
penyusuan dengan cara membiarkan anak-anak kelinci menyusu pada induknya
Hal ini dilakukan apabila induk kelinci mau dan
mampu untuk menyusui anak-anaknya. Apabila induk tidak mau menyusui, maka bisa
dititipkan pada induk lain yang sedang menyusui. Caranya dengan mengoleskan
minyak kayu putih pada semua anakan yang sedang disusui serta anakan yang akan
dititipkan agar indukan tidak dapat membedakan satu sama lain.
Lama
penyusuan biasanya sekitar ± 2 menit
selama waktu 1,5 bulan
Hal
ini penting untuk diperhatikan karena jika anakan masih kekurangan susu,
sedangkan induk sudah tidak mau menyusui maka peternak bisa memberikan susu
tambahan pada anakan kelinci sesuai waktu kapan induk menyusui dalam sehari.
Keterangan
diatas dapat dilengkapi dengan pendapat Prasetya (2008), bahwa mortalitas pada
kelinci pra sapih sebesar 14,7 – 23,3 % Mortalitas tersebut disebabkan :
1. Sesudah
melahirkan induk kelinci terganggu ketenangannya sehingga menjadi ketakutan,
induk melompat kesarang anaknya, sehingga anak-anaknya terinjak.
2. Anak
kelinci tidak mendapat air susu (2-3 hari), karena induk gagal memproduksi air
susu.
3. Induk
tidak mempunyai sifat keibuan, sehingga tidak mau menyusui anaknya.
4. Sifat
kanibal pada induk, penyebabnya :
Keturunan
Induk sering / banyak terganggu.
Air
minum / makanan baik mutu maupun jumlahnya sangat kurang dan anak yang baru
lahir tersebut mati / luka.
Perkawinan
setelah melahirkan biasanya setalah habis masa laktasi atau 1,5 bulan,
sedangkan untuk kelinci lokal ±14 hari.
Hal
diatas perlu dilakukan agar kondisi kelinci pulih dan siap berproduksi lagi
setelah melahirkan dan menyusui anaknya. Mungkin waktu mengawinkan kelinci lagi
menurut peternak diatas adalah tepat karena jarak dari masa laktasi cukup lama.
Ini berlainan dengan pendapat Prasetya (2008) bahwa kelinci hias dan pedaging biasanya
dikawinkan lagi setelah 28-35 hari sejak melahirkan.
Analisa
Usaha
Biaya
Produksi
a. Kandang dan perlengkapan Rp.
1.000.000.-
b. Bibit induk kelinci hias 20 ekor @ Rp. 30.000. Rp. 600.000.-
c. Pejantan 3 ekor @ Rp. 20.000.- Rp. 60.000.-
d. Pakan
- Sayur + rumput Rp.
1.000.000.-
- Konsetrat (pakan tambahan) Rp.
2.000.000.-
e. Obat Rp. 300.000.-
f. Tenaga kerja 2 x 12 x Rp. 150.000.- Rp.
3.600.000.-
Jumlah biaya produksi Rp.
9.260.000.-
2. Pendapatan
Kelahiran hidup/induk/tahun = 31 ekor
Penjualan:
a. Bibit: 20 x 15 x Rp. 20.000.- Rp.
6.000.000.-
b. Kelinci hias 20 x 15 x Rp. 50.000.- Rp.
15.000.000.-
c. Feses/kotoran Rp. 60.000.-
d. Bulu Rp.
750.000.-+
Jumlah pendapatan Rp. 21.810.000.-
3. Keuntungan Rp. 12.550.000.-
4. Parameter kelayakan usaha : – B/C ratio = 2.36
Prakiraan modal dan laba
dari ternak bibit kelinci hias
Jenis Induk
|
Harga Beli Induk umur 5-6 bulan
|
Harga Jual anakan (f1) umur 60 hari
|
Rata-rata kelahiran
|
Lyon
|
Rp 30.000*
|
Rp
25.000**
|
6 ekor x Rp 25.000=150.000
|
Angora
|
Rp 35.000*
|
Rp
40.000**
|
6 ekor x Rp 40.000= 240.000
|
Fuzy Loop
|
Rp 25.000*
|
Rp
20.000**
|
6 ekor x Rp 20.000 = 120.000
|
Catatan:
- Harga beli induk impor ini sangat relatif. Biasanya
kelinci jenis mini mahal harganya. tetapi biaya paket agak murah karena
bobotnya ringan. Sementara kelinci jenis besar biasanya agak murah
harganya tetapi ongkos timbangan paket lebih mahal.
- Harga jual setelah 60 hari lebih tinggi. Kenaikan harga
ini yang paling fleksibel ditentukan oleh biaya perawatan dan pakan.
Katakanlah setiap hari butuh biaya pakan Rp 2 ribu dan perawatan per ekor
kita hitung Rp 1 ribu (Rp 3ribu). maka dalam 30 hari harga dinaikkan Rp 90
ribu.
Harga di atas asumsi harga jual minimal. Pada
praktiknya di pasaran pembeli akan menganggap murah harga tersebut. Setiap
peternak yang benar yakin bahwa induk kelinci yang kita miliki memang
benar-benar berkualitas baik. rata-rata
pembeli tidak pernah mengeluhkan soal harga.
Ini adalah fenomena umum di kalangan masyarakat pecinta kelinci. Para
peternak skala kecil dan menengah pun menyadari bahwa bibit unggul layak
dipelihara karena akan menjanjikan keuntungan.
Penyakit pada kelinci potong dan kelinci hias
1.Berak
darah
Penyebab:
protozoa Eimeira.
Gejala:
nafsu makan hilang, tubuh kurus, perut membesar dan mencret darah.
Pengendalian: diberi minum sulfaquinxalin dosis 12 ml dalam 1 liter air.
Kembung
:
- Nama obat : Sulfaquinoxalin,
Gastop
Penanganan
: beri pakan yang dijemur dulu. perbanyak hay/pelet, kurangi minum,
simpan kelinci ditempat tertutup dan diberi lampu 5 watt
2.Mencret
:
- Nama obat : Diapet dalam dosis kecil
Penanganan : Biasanya mencret dimulai dari sakit
kembung, kurangi makanan basah, perbanyak hay/pelet, simpan ditempat
tertutup dan diberi lampu 5 watt. Bedanya mencret dgn kembung, biasanya kelinci
kekurangan cairan dan vitamin saat terkena mencret. Kelinci yg mencret boleh
dikasih minum tapi dalam jumlah yg sedikit agar tidak memperparah kembungnya.
Boleh jg diberi vitamin B12. Selain itu biasanya kelinci yg mencret/kembung
enggan untuk makan, sehingga ada baiknya dicekokin susu.
.
3.Scabies :
Penanganan : Scabies adalah penyakit yg menular,
biasanya trdapat disekitar mulut, kaki, telinga, hidung dan daerah lainya yg
terdapat lipatan-lipatan. Scabies adalah penyakit yg menular, sehingga begitu
ada yg terserang langsung dikarantina agar tidak menyebar, selain itu hati2
dalam menanggulanginya, karena scabies jg menular pada manusia. Cukur bulu
disekitar bagian yg terkena scabies, cuci dengan air hangat, olesi dengan obat
kudis seperti salep belerang, caviam, scabicid cream atau bedak yg dicampur
minyak tanah. Ada jg obat yg bisa diinjeksikan(suntik kulit-daging) pada tubuh kelinci
KESIMPULAN
·
Terdapat dua jenis kelinci yaitu hias dan
pedaging dengan masing-masing jenis ras
·
Perawatan untuk kelinci pedaging dan hias juga
berbeda. Baik dari segi pakan maupun kandang
·
Kandang untuk pedaging ukurannya lebih besar
sehingga hanya bisa dibuat kandang bataerai tingkat 2
·
Kandang untuk kelinci hias memakai kandang
baterai tingkat tiga
·
Pakan untuk kelinci pedaging lebih banyak
dibandingkan dengan kelinci hias,jika saat bunting pakan ditambah setengah ons
dari jumlah biasanya
·
Dilakukan pembuatan kotak anak sebelum kelinci
melahirkan agar kelinci nyaman saat melahirkan
·
Penyakit yang diderita untuk kelinci pedaging
dan hias hamper sama
·
Analisa tiap-tiap usaha, baik kelinci pedaging
maupun hias berbeda tergantung harga jual dan beli di pasaran
DAFTAR PUSTAKA
·
Diwyanto,et.all.1995.Pemasaran
produk kelinci untuk menunjang agribisnis di pedesaan. Journal of Animal
sciences vol 3 53-59.
·
Fais,Manshur.2011.
Analisis usaha budidaya kelinci.
·
Fuad,Anwar.2011.
Analisa usaha budidaya kelinci potong.
·
Raharjo.2003. Usaha
ternak kelinci hias dan
·
Sartika.1998. Budidaya
kelinci. Jakarta. Penebar Swadaya
·
Sutisna,Asep.2010. Pengembangan
kelinci.